Wednesday, July 23, 2008

Obor Merah Lintasi Kerinci



KERINCI JADI JALUR EMAS OBOR MERAH

Kerinci, kabupaten paling Barat di provinsi jambi bukanlah jalur emas Kirab obor Nusantara, tapi berkat diskusi dan musyawarah yang tergolong panjang dari Karang Taruna dan Pemkab. Akhirnya, Tim Kirab Obor Merah-Putih Nusantara resmi masuk ke Kerinci.

Tepatnya Sabtu, 19 juli 2008 pukul 16.00 wib. Tim Obor Merah-putih nusantara yang beranggotakan 6 orang dari jakarta yang dipimpin oleh Haris Hasyim, 6 orang dari Korwil jambi yang dipimpin oleh Camelia Puji Astuti Hasip, MA, dan 11 orang TAGANA Jambi resmi menginjakan kaki di Bumi sakti alam kerinci.

H. Fauzi si'in selaku kepala pemerintahan di Kerinci, menyambut kedatangan Tim Obor Merah-Putih Nusantara di Dermaga Danau Kerinci. Beralngsung dengan sederhana, bupati yang membacakan pidato Presiden RI ikut melepaskan 10 ribu bibit ikan semah dan ikan khas danau Kerinci yang berlokasi di Desa Sanggaran Agung, keliling danau, Kerinci.

Selanjutnya, Bupati ikut mengantarkan langsung tim Kirab obor Nusantara disertai dengan iring-iringan tim penyambut yang terdiri dari semua unsur pemerintahan, masyarakat kerinci club motor (TOKS), dan Kerinci Off Road. Suasana nasionalisme bergitu kental, semua tergabung dalam acara penyambutan itu.

Besoknya, Minggu 20 Juli 2008. Kirab Obor Merah nusantara berada pada puncaknya. Obor Merah diarak keliling kota Sungaipenuh dengan jarak 10 Km. Bupati Kerinci, ikut serta dalam Kirab Obor Merah dan berbaur dengan masyarakat. Mengendarai sepeda, H. Fauzi si'in sukses menjadi icon bagi masyarakatnya. Dan saat itu, lebih dari 7000 orang turun kejalanan untuk menyambut Obor Merah yang diberangkatkan dari Sabang tanggal 4 juni lalu oleh Bachtiar Hamsah. Semua berbaur menjadi satu, tanpa melihat perbedaan pangkat dan kekayaan.

Fantastisnya, itu adalah jumlah peserta Kirab obor Merah terbanyak dan terpanjang sejak pertama kali diberangkatkan. Haris Hasyim sebagai ketua tim Obor Nusantara dari Jakarta sangat berterimakasih atas sambutan masyarakat Kerinci. Ia mengatakan, Kerinci sangat luar biasa. Bukan hanya cerita, tapi juga kaya.
"Saya Berterimakasih kepada Bupati Kerinci dan semua unsur pemerintahan dan masyarakat yang ikut serta dalam Kirab ini, Luar biasa sekali", katanya.

Dan siang itu pukul 13.00 wib, Tim Kirab Obor Merah-Putih Nusantara resmi dilepas kembali oleh Bupati Kerinci. Beliau juga memberikan dua unit sepeda kepada Tim Obor Merah-Putih dan menitipkan pohon kayu Surian dan Casiavera untuk diberikan langsung kepada Presiden RI dan ditanam di Istana Merdeka, Jakarta.

  • PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
  • KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
  • KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.

Terimakasih kawan, semoga bisa bertemu lagi dalam situasi dan keadaan berbeda. Selamat jalan, sukseskan momentum Nasionalisme Indonesia. Kita bisa, karena kita bersama. Teruslah semangat dan bangkitkanlah Nasionalisme kita, karena itu takkan ternilai dari obat yang paling mujarab di muka bumi ini sekalipun.

Tuesday, July 22, 2008

Kerinci Secara Umum

Kabupaten Kerinci

Kabupaten yang memiliki panorama terindah di Provinsi Jambi. Keindahannya semakin sempurna, dengan keberadaan Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera, Air Terjun Telun Berasap dan Danau Gunung Tujuh di kaki Gunung Kerinci.

Keberadaan Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan paru-paru dunia, dimana hidup bermacam flora dan fauna yang berguna untuk penelitian, Danau Kerinci, Danau Lingkat dan sejumlah peninggalan bersejarah serta banyaknya objek wisata menjadi keindahan Kerinci lebih menarik.

Letak wilayah Kabupaten Kerinci secara geografis adalah di antara 01 41’ sampai 02 26’ lintang selatan dan 101 08’ sampai 101 40’ bujur timur dengan ibu kota Sungai Penuh yang berjarak 418 km dari Kota Jambi.

Secara administratif dibagi dalam 17 (tujuh belas) Kecamatan, baik karena potensi geografis, sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun karena pembangunan prasarana pada masing-masing wilayah.

Memiliki wilayah seluas 420.000 Ha dan merupakan kabupaten terkecil kedua diantara kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jambi (± 7,86% dari total Provinsi). Dari wilayah Kerinci keseluruhan, 52 % merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, hanya sekitar 48 % yang merupakan kawasan budidaya atau kurang dari 4% dari seluruh wilayah Provinsi Jambi. Yakni, 205.000 Ha kawasan budidaya, seluas 41.620 Ha (20,56%) adalah kawasan non pertanian dan seluas 163.380 Ha untuk lahan pertanian.


Wilayah yang subur dengan keterbatasan lahan, harus berupaya menggali potensi alternatif yang dapat digunakan untuk mepercepat proses pembangunan, terutama dengan memanfaatkan potensi alam yang mengandung keindahan dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung.


Sebagian besar penduduk Kerinci bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan. Lahan-lahan pertanian dan perkebunan menghasilkan beraneka ragam produk seperti, Sayur-sayuran, Palawija Buah-buahan (Alpukat, Pisang, Manggis, Durian, Jeruk, dll). Pertanian pada sawah merupakan hamparan yang paling luas memberi keindahan alam yang mempesona disaat musim panen tiba. Selai itu produk perkebunan seperti Kayu Manis (Cassiavera), Kopi dan Teh merupakan produk dengan kwalitas ekspor. Tujuan Ekspor meliputi Negara Eropa, Amerika, Arab dan Asia Timur. Kondisi pertanian dan perkebunan ini merupakan obyek agrowisata yang menarik khas dataran tinggi Kerinci.


Sebagian dari daerah Kerinci merupakan daerah berhutan lebat yang alami. Didalamnya masih tersimpan kekayaan flora dan fauna yang menarik dan terlindung dengan baik. Beberapa diantaranya adalah binatang langka dan dan jenis tumbuhan endemic khas Kerinci, sehingga kawasan hutan Kerinci ditetapkan menjadi bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Hutan yang alami serta flora dan fauna yang terlindungi merupakan atraksi objek Ekowisata yang mengagumkan.


Rentang sejarah yang panjang, mewarisi benda-benda sejarah seperti Batu Menhir, Nekara perunggu dari zaman Paleometalik, Keramik, Tanduk Bertulis Aksara Incum, Mesjid kuno dan Rumah Adat. Tari Asyeik, Tari Tahu, Tari Iyo-iyo, Tari Rangguk, Tari Mahligai Kaco, Tari mandi di Taman, Tari Ayu Luci, PencakSilat, Tale dan Tradisi kumun (dongeng) atau Karya sastra lainnya turut mewarnai kekayaan seni dan budaya masyarakat Kerinci.


Kerajinan khas Kerinci turut memeriahkan khasanah seni dan budaya, seperti anyaman rotan, pandan, bamboo, bigau dalam bentuk perhiasan dan perlengkapan rumah tangga dengan spesifik gaya local Kerinci.Kerajinan lainnya seperti Gerabah, Bordir, Batik Kerinci(motif aksara incung) pandai besi, ukiran kayu, cendra mata kulit kayu manis dan kayu pacat (kayu endemik spesifik daerah Kerinci) dibuat dalam bentuk hiasan rumah tangga dan tongkat.


Diantara Gunung Kerinci dan Gunung Raya itulah Kerinci berkembang dan keragaman obyek wisata seperti obyek wisata alam dan objek wisata budaya.